Kita semua tahu beragam agama yang eksis di bumi ini, masing-masing
menjalankan ajaran mereka tentu saja dengan tujuan utama membawa umat
mereka terus berada di jalan yang benar. Nah, yang menjadi pertanyaan
adalah jika semua agama yang berbeda tadi mengatakan ajaran mereka benar
apakah itu berarti Tuhan juga lebih dari satu? Jika Tuhan lebih dari
satu lantas Tuhan siapa yang paling benar diantara agama-agama tadi?
Pertanyaan yang mungkin akan hadir di kalangan mereka yang masih
“malu-malu” bersikap terbuka pada keberagaman agama itu yang berhasil di
gambarkan dengan cara yang menyenangkan oleh film ini. PK, a bold,
clever, and hilarious treat for people with open-minded faith point of
view.
Jaggu (Anushka Sharma) merupakan seorang wanita muda yang tidak menganut
sikap fanatik yang telah kental di keluarganya, dimana wanita yang
merubah namanya dari Jagat Janani ini mengambil sikap berani untuk
menikahi seorang pria bernama Sarfaraz Yousuf (Sushant Singh Rajput)
ketika mereka bertemu ketika kuliah di Belgia. Sarfaraz merupakan warga
Pakistan dan seorang Muslim, hal yang sangat ditentang oleh keluarga
Jaggu yang merupakan penganut Hindu, meskipun memang sebuah
kesalahpahaman akhirnya memberikan kebahagiaan pada keluarga Jaggu.
Akibat hal yang ia sebut sebagai tragedi itu Jaggu memutuskan untuk
kembali ke India dan bekerja di sebuah stasiun televisi. Namun suatu
ketika Jaggu menemukan sebuah cara untuk merubah sikap fanatik yang
sangat ia benci tadi, berawal dari situasi dimana ia hendak mencari
berita Jaggu bertemu dengan PK (Aamir Khan), seorang pria yang tidak
hanya aneh dari tampilan luar. PK mengatakan ia merupakan alien yang
datang ke bumi untuk mempelajari manusia namun justru ditinggal pergi
oleh pesawat yang ia tumpangi, hal yang membuatnya berusaha menemukan
remote yang dapat memberikan sinyal kepada pesawat tadi untuk datang
menjemputnya.
Tapi semakin banyak hal yang PK pelajari dari manusia bumi semakin
banyak pula hal aneh yang ia temukan, dan satu yang menjadi perhatian
utamanya adalah begitu banyaknya Tuhan yang manusia sembah, memberikan
banyak pertanyaan yang tidak ia temukan jawabannya dan membuatnya merasa
bahwa Tuhan yang sesungguhnya telah hilang dari dunia.
Sebentar, dengan penyataan diawal tadi bukan berarti film asal India ini
merupakan sebuah film yang berbahaya jika menilik inti masalahnya
sendiri yang memang hendak memutar-mutar sebuah pertanyaan terkait Tuhan
tadi, yang mungkin juga menjadi alasan dari hadirnya berbagai kecaman
keras bahkan di negeri Bollywood sendiri. Di jamin ini tidak akan
menjerumuskan anda kedalam sebuah kesesatan sekalipun anda merupakan
penonton kategori ekstrim yang masih sangat super fanatik dengan agama
anda dan menutup mata terhadap kebaikan yang sesungguhnya juga eksis di
agama lain, namun sekedar menggelitik mungkin iya.
Sekalipun anda pada akhirnya tidak mengalami perubahan pada sudut
pandang terhadap Tuhan dan para utusannya apa yang dihadirkan oleh
Rajkumar Hirani at least pasti akan membuat anda merasa geli dengan
segala macam penyampaian yang ia gunakan terkait sebuah fakta besar dan
berbagai fakta sederhana yang sangat mudah kita temukan di kehidupan
sehari-hari.
Pk seperti sebuah kuliah singkat terkait agama dan eksistensi manusia
yang disampaikan oleh seorang professor jenius namun berperawakan konyol
dengan penyampaian yang juga konyol. Mereka yang telah klik dengan
tujuannya utamanya sulit untuk berhenti tertawa sejak awal hingga akhir,
ini dapat menuntun mereka yang masih berusaha menemukan “jalan” yang
ingin mereka gunakan, menggelitik mereka yang masih “malu-malu” diawal
tadi, atau bahkan mungkin memberikan tamparan yang cukup kuat bagi
mereka yang masih sulit berpikiran positif pada agama lain.
Lengkap, dari Hindu yang menjadi agama mayoritas di India sana, kemudian
Sikh, Islam, dan juga Kristen, Rajkumar Hirani memperlakukan narasi
miliknya ibarat sebuah bola liar yang bergerak didalam sebuah labirin,
dengan gerak cepat melaju kencang ke berbagai arah namun juga
meninggalkan bekas atau komentar cantik di setiap tikungan yang ia
lalui, dari gembok dan sandal hingga dancing car. Sebuah kombinasi
antara agama dan logika dalam tampilan absurd yang rapi, mungkin
begitulah Pk dalam kalimat sederhana. Sangat suka pada cara Rajkumar
Hirani menciptakan kedalaman baik pada karakter dan juga isu utama, cara
ia membagi bagian milik Pk dan Jaggu menjadi sama besar dan sama
kuatnya, cara ia menempatkan tari-tarian ciri khas India yang dapat
dikatakan tidak begitu mengganggu berkat kuantitas yang tidak begitu
berlebihan, hingga cara ia terus menjaga fokus kita pada pencarian Tuhan
yang “hilang” namun tidak pernah menghilang dari pikiran kita.
Satire, lucu dengan humor yang selalu berada didalam irama cerita,
dipenuhi kejutan yang datang silih berganti, Pk jadi terasa lengkap
karena hal tadi ditemani dengan cerita yang tidak pernah berhenti
menyajikan provokasi dengan cara yang implisit dan menyenangkan,
memprovokasi perasaan dan otak anda pada terkait fakta bahwa Tuhan itu
sesungguhnya satu namun “tampak” berbeda karena perbuatan manusia itu
sendiri.
Ya, itu yang sangat menarik dari film ini, bagaimana ia menggelitik kita
dengan menggunakan utusan Tuhan yang ia sebut “manager” sebagai sorotan
utama. Itu mengapa di awal tadi sempat menjelaskan sejenak potensi film
ini karena ia punya power untuk membuat penontonnya merasa bahwa cerita
yang mereka saksikan telah menghina agama yang mereka anut. Tidak, itu
salah besar, Pk tidak punya niat untuk merendahkan Tuhan namun justru
sebaliknya ia berhasil menjadikan Tuhan sebagia sorotan utama yang
mungkin selama ini lebih sering berada dibalik para “manager” miliknya
tadi. Itu yang saya suka dari film ini, ia tidak tampil secara
deskriptif sehingga kesan menggurui tidak kental dan mengganggu, ia
tampil dengan liar namun terus membakar imajinasi dan logika penontonnya
dengan sisi serius dan santai yang berjalan berdampingan, sampai
sedikit pergeseran fokus itu muncul.
Dengan segala kelebihan tadi bukan berarti film ini tidak memiliki
kelemahan, ia punya satu yang juga menendangnya keluar dari daftar
favorit saya tahun ini di babak akhir. Masalah utamanya adalah romance,
terasa mentah dan dipaksakan. Niatnya mungkin baik seperti sebuah
penggambaran bahwa perbedaan tidak boleh menjadi penghalang bagi
hadirnya kebahagiaan, namun fokus yang bergeser dari Tuhan dan agama
menuju cinta dengan bumbu melodrama terasa mengganggu, ia tidak hanya
menjadikan konklusi terasa lemah namun juga ikut melemahkan power dari
perjuangan terkait agama yang telah ia lakukan sebelumnya.
Apa yang ingin ia sampaikan memang tercapai namun tidak berakhir di
titik puncak, tidak meninggalkan gigitan yang kuat, dan dampak
terbesarnya mungkin adalah pada daya tarik pada dua karakter utama yang
seperti mulai tergerus di babak akhir yang terasa sedikit terburu-buru,
meskipun memang tidak serta merta menodai penampilan Aamir Khan dan
Anushka Sharma yang terasa sangat manis sejak awal.
Overall, PK adalah film yang memuaskan. Jika anda seorang yang masih
sangat tertutup perihal agama dan sedang mencari sebuah film yang mampu
memberikan sebuah penyegaran pada sudut pandang anda terhadap agama dan
juga Tuhan, ini adalah jawabannya. Dengan mempertanyaan ide “wrong
number” terkait hubungan antara Tuhan, “manager” Tuhan, dan manusia, Pk
berhasil menyajikan sebuah petualangan cerdik, lucu, dan cekatan yang
mampu merubah provokasinya terhadap konsep beragama manusia menjadi
sebuah pintu masuk bagi kasih sayang yang jauh lebih besar lagi untuk
masuk ke dalam bumi ini.
klik link dibawh ini untuk mendownload
usercloud : download
tusfile : download
upfile : download
solidfile : download
A-ads
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
komen ah
-
Free Download & streaming movie at djimovie Gratis nonton film di djimovie Djimovie nonton dan download fil gratis.
-
Nonton Film Thunderbolts* (2025) Full Movie Streaming Subtitle Indonesia Sinopsis – Tim antihero yang tidak konvensional harus memulai mi...
No comments:
Post a Comment