Berbeda dengan Jepang industri animasi di
Korea Selatan sebenarnya tidak maju-maju amat. Antusiasme penonton lokal
pun tak terlalu tinggi, berbeda dengan publik negeri Sakura yang
menerima animasi (2D maupun 3D) sebagai bagian dari kultur negara
mereka. Dengan The Nut Job negeri Ginseng sepertinya ingin mengubah
persepsi ini.
Bekerja sama dengan studio di Amerika dan dengan kru multi-negara The Nut Job, digarap dengan budget lebih dari 40 Juta USD, adalah salah satu film paling ambisius hasil kerja sama negara Korsel dan Amerika. Keambisiusan ini berbayar dengan hasil box office yang lumayan tinggi di Amerika pada opening weekendnya. Apa itu berarti ini memang salah satu film animasi yang berkualitas?
Surly si tupai adalah hewan yang paling dibenci di lapangan taman kota Oakton. Persoalannya adalah sementara semua binatang di bawah pimpinan Raccoon sibuk untuk bekerja sama dan mengumpulkan persediaan makanan demi musim dingin, Surly tidak mau ikut bekerja sama dan hanya mencari makanan untuk dirinya sendiri.
Lebih jahatnya lagi Surly (dan rekannya Buddy) terkadang tanpa sengaja menyabotase pekerjaan dari teman-temannya. Akhirnya karena seluruh anggota Oakton muak dengan tingkah laku Surly ia pun dibuang dari komunitasnya dan disuruh bertahan hidup sendiri di kota.
Kota di luar taman adalah tempat yang berat bagi Surly untuk bertahan hidup. Akan tetapi kecerdikan dari Surly membuat ia menemukan sebuah tempat yang berisi banyak sekali kacang. Masalahnya gudang kacang itu dimiliki oleh seorang pemimpin mafia King yang baru saja keluar dari penjara tetapi sudah memikirkan bagaimana caranya untuk melakukan perampokan besar terakhir di dalam hidupnya.
Bagaimana King akan merampok bank ditambah dengan bagaimana Surly ingin merampok persediaan kacangnya menjadikan The Nut Job sebagai animasi dengan dua cerita yang berjalan beriringan. Dua cerita ini sayangnya tak pernah berhasil dijalin secara erat oleh sang sutradara Peter Lepeniotis. Pada dasarnya The Nut Job adalah perpanjangan dari jalan cerita pendeknya Surly Squirrell dan ada kemungkinan bahwa sang sutradara tak punya cukup bahan untuk membangunnya menjadi sebuah film animasi sepanjang 90 menit.
Di antara deretan talenta voice acting impresif yang dihadirkan untuk film ini (termasuk Liam Neeson) ironis bahwa karakter terbaik dalam animasi ini justru Buddy yang dengan segala kepolosan dan loyalitasnya mampu menyentuh penontonya. Kenapa ironis? Karena Buddy adalah sosok bisu dalam film ini yang menyampaikan semua sifat dan karakternya hanya melalui gerak-gerik dan mimik mukanya semata!
Sumber,
Bekerja sama dengan studio di Amerika dan dengan kru multi-negara The Nut Job, digarap dengan budget lebih dari 40 Juta USD, adalah salah satu film paling ambisius hasil kerja sama negara Korsel dan Amerika. Keambisiusan ini berbayar dengan hasil box office yang lumayan tinggi di Amerika pada opening weekendnya. Apa itu berarti ini memang salah satu film animasi yang berkualitas?
Surly si tupai adalah hewan yang paling dibenci di lapangan taman kota Oakton. Persoalannya adalah sementara semua binatang di bawah pimpinan Raccoon sibuk untuk bekerja sama dan mengumpulkan persediaan makanan demi musim dingin, Surly tidak mau ikut bekerja sama dan hanya mencari makanan untuk dirinya sendiri.
Lebih jahatnya lagi Surly (dan rekannya Buddy) terkadang tanpa sengaja menyabotase pekerjaan dari teman-temannya. Akhirnya karena seluruh anggota Oakton muak dengan tingkah laku Surly ia pun dibuang dari komunitasnya dan disuruh bertahan hidup sendiri di kota.
Kota di luar taman adalah tempat yang berat bagi Surly untuk bertahan hidup. Akan tetapi kecerdikan dari Surly membuat ia menemukan sebuah tempat yang berisi banyak sekali kacang. Masalahnya gudang kacang itu dimiliki oleh seorang pemimpin mafia King yang baru saja keluar dari penjara tetapi sudah memikirkan bagaimana caranya untuk melakukan perampokan besar terakhir di dalam hidupnya.
Bagaimana King akan merampok bank ditambah dengan bagaimana Surly ingin merampok persediaan kacangnya menjadikan The Nut Job sebagai animasi dengan dua cerita yang berjalan beriringan. Dua cerita ini sayangnya tak pernah berhasil dijalin secara erat oleh sang sutradara Peter Lepeniotis. Pada dasarnya The Nut Job adalah perpanjangan dari jalan cerita pendeknya Surly Squirrell dan ada kemungkinan bahwa sang sutradara tak punya cukup bahan untuk membangunnya menjadi sebuah film animasi sepanjang 90 menit.
Di antara deretan talenta voice acting impresif yang dihadirkan untuk film ini (termasuk Liam Neeson) ironis bahwa karakter terbaik dalam animasi ini justru Buddy yang dengan segala kepolosan dan loyalitasnya mampu menyentuh penontonya. Kenapa ironis? Karena Buddy adalah sosok bisu dalam film ini yang menyampaikan semua sifat dan karakternya hanya melalui gerak-gerik dan mimik mukanya semata!
Sumber,
DOWNLOAD HERE
No comments:
Post a Comment