Expectations are quite high with this one. Selain karena belum ada film
hasil adaptasi dari permainan video yang kualitasnya benar-benar tampil
memuaskan, Assassin’s Creed juga kembali mempertemukan sutradara Justin
Kurzel dengan dua aktor kaliber Oscar, Michael Fassbender dan Marion
Cotillard, yang sebelumnya meraih sukses lewat Macbeth (2015) – yang
kini dianggap sebagai salah satu adaptasi karya William Shakespeare
terbaik oleh para kritikus film dunia. So what could go wrong, right?
Sayangnya, mimpi untuk mendapatkan sebuah film hasil adaptasi permainan
video yang benar-benar memuaskan kembali harus dipendam dalam karena
film yang diadaptasi dari permainan video aksi petualangan karya Ubisoft
ini justru semakin menambah panjang daftar film-film hasil adaptasi
permainan video produksi Hollywood dengan kualitas yang mengecewakan.
Entah mengapa, pengarahan Kurzel yang begitu brilian pada naskah
cerita bernuansa politis sekompleks Macbeth kini terasa kehilangan arah
dan kekuatannya. Bahkan semenjak film ini menampilkan adegan perdananya,
Assassin’s Creed telah tampil dengan kualitas yang meragukan. Baiklah,
kesalahan tidak sepatutnya dibebankan sepenuhnya pada Kurzel. Naskah
cerita arahan Lesslie, Cooper dan Collage juga tidak berada dalam
kondisi yang prima dengan begitu banyaknya karakter dan kisah pendukung
yang gagal untuk tergali dengan baik. Namun, pengarahan Kurzel membuat
naskah cerita terasa tampil lebih buruk. Kurzel seperti terasa
kebingungan untuk menempatkan ritme yang tepat bagi penceritaan
Assassin’s Creed yang berada dalam dua latar belakang waktu yang
berbeda. Hal ini yang membuat Assassin’s Creed lebih sering terasa
membingungkan sekaligus berjalan datar daripada terasa sebagai sajian
aksi petualangan yang menarik dan memuaskan.
Dari segi teknikal, Assassin’s Creed tampil dengan kualitas yang
tidak terlalu buruk. Sebagai sebuah film yang diadaptasi dari permainan
video, Assassin’s Creed tampil dengan kualitas teknikal yang berkelas.
Kurzel juga cukup lihai menggarap adegan-adegan aksi dan peperangan yang
berhasil memberikan film ini momen-momen terbaiknya. Begitu juga dari
dari jajaran pengisi departemen akting. Selain Fassbander dan Cotillard,
Assassin’s Creed juga didukung penampilan dari Irons, Brendan Gleeson
dan Charlotte Rampling. Jelas nama-nama dengan kualitas akting yang jauh
dari kesan meragukan. Sayang, dengan kualitas penulisan karakter yang
cukup dangkal, penampilan para pemeran film ini menjadi begitu terbatas.
Assassin’s Creed akhirnya berakhir sebagai sebuah film dengan potensi
yang cukup besar namun gagal untuk dikembangkan menjadi sebuah sajian
yang lebih kuat.
link download
No comments:
Post a Comment