Pada film kedua mereka di tahun ini
Illumination Entertainment kembali bermain dengan formula andalan
mereka, yang jika meminjam salah satu kalimat dari Agnes di ‘Despicable
Me’ Illumination Entertainment selalu berusaha agar animasi yang mereka
produksi terasa so fluffy. Being a bit complex bukan ciri khas
Illumination Entertainment, sama seperti para minions mengandalkan
segala kekonyolan klasik a la Looney Tunes seperti menjadi hal paling
penting di dalam buku pedoman Illumination Entertainment yang harus para
sutradara mereka baca. Hal tersebut kembali dilakukan oleh film ini,
Sing, kombinasi antara talking animals bersama talent show. Playing like
citizens of Zootopia doing a karaoke it feels like The Voice rather
than Idol.
Buster Moon (Matthew McConaughey) merupakan seekor koala yang sangat
mencintai teater sejak ketika ia menyaksikan legenda bernama Nana
Noodleman (Jennifer Saunders, Jennifer Hudson) saat ia masih kecil dulu.
Suatu ketika music teater yang Buster kelola mengalami masalah
finansial namun Buster yang optimistis itu tidak tinggal diam. Buster
yakin cara terbaik untuk memperbaiki kondisi finansial tersebut adalah
dengan menciptakan sebuah singing competition yang menjanjikan hadiah
uang dalam nominal yang sangat besar. Keputusan tersebut berhasil
menarik perhatian banyak orang termasuk beberapa peserta seperti Rosita
(Reese Witherspoon), Ash (Scarlett Johansson), Mike (Seth MacFarlane),
Meena (Tori Kelly), dan Johnny (Taron Egerton).
Untuk dapat bertahan hidup di kompetisi yang semakin hari semakin
ketat salah satu hal yang harus setiap orang lakukan adalah membuat diri
mereka memiliki ciri khas sehingga tidak mudah terlupakan. Sejak film
pertama mereka ‘Despicable Me’ hingga rilisan terakhir mereka sebelum
film ini ‘The Secret Life of Pets’ Illumination Entertainment telah
berhasil semakin mengukuhkan ciri khas yang mereka punya sebagai studio
animasi yang mengandalkan animasi yang ringan dan juga ringkas.
Terkadang karya terbaru mereka memang terasa bermain aman dan tidak
mencoba menghadirkan something yang “breakthrough” tapi di sisi lain
Illumination Entertainment berhasil mendaur ulang formula dan pattern
mereka untuk menciptakan sajian animasi yang sweet meskipun tidak
special. Hal tersebut mereka kembali lakukan di film ini, Sing, yang
mengusung konsep kompetisi bernyanyi di dunia anthropomorphic animals.
Salah satu daya tarik terbesar dari ‘Sing’ selain dari voice cast
yang berisikan nama-nama beken itu adalah pada trailer yang ia hadirkan
sebelumnya. Trailer ‘Sing’ sendiri harus diakui terasa cukup impresif
terutama pada cara berbagai lagu-lagu populer itu ditampilkan dan
ternyata di sini mereka berhasil digunakan dengan baik untuk mengajak
penonton ikut swinging bersama dengan karakter. Garth Jennings
menciptakan tempat bermain yang oke lewat kompetisi bernyanyi tapi
setelah itu dia berhasil melakukan hal yang sama ketika mengisi arena
bermain tadi. Kualitas dari elemen musikal yang ‘Sing’ tampilkan terasa
mumpuni, karakter yang terdiri dari koala, babi, tikus, landak, sapi,
gajah, hingga gorilla itu berhasil memanfaatkan kesempatan yang mereka
punya untuk menyuntikkan berbagai warna ke dalam kompetisi,
masing-masing hadir dengan gag klasik ciri khas film-film animasi dari
Illumination Entertainment.
Ketika bernyanyi ‘Sing’ terasa menarik namun sayangnya hal serupa
tidak terjadi ketika elemen musikal itu rehat sejenak. Terdapat dua
kekurangan yang terasa cukup kontras pada momen non-musical itu hadir,
satu dari karakter dan satu dari konflik di dalam cerita di mana
keduanya memiliki sesuatu yang identik yaitu kuantitas. Karakter utama
di sini adalah Buster tapi menariknya daya tarik yang ia punya tidak
besar karena hal tersebut tersebar pada berbagai karakter lainnya.
Masing-masing main character di dalam ‘Sing’ punya pesona yang terasa
oke namun di sisi lain mereka juga memiliki semacam issue yang lewat
kompetisi bernyanyi ini coba mereka taklukkan. Dari awalnya tentang
seekor koala yang sedang mencoba menyelamatkan teater kita dibawa
menyaksikan berbagai karakter yang hadir dengan their own thing, alhasil
dampaknya hadir pada cerita di mana berisikan berbagai konflik sepele
namun sukses menciptakan kesan “hectic”.
Tapi seperti yang disebutkan di awal tadi Garth Jennings tetap
membuat agar ‘Sing’ tampil a la animasi Illumination yaitu ringan dan
ringkas, tapi sayangnya meskipun karakter konsisten terasa menarik hal
yang sama tidak terjadi pada konflik yang mereka punya. Terasa
predictable bukan sebuah masalah yang mengganggu pada sebuah film
animasi namun sama seperti yang dialami oleh ‘The Secret Life of Pets’
di sini ‘Sing’ juga kurang berhasil untuk konsisten mengikat atensi dan
menjaga rasa tertarik penonton pada apa yang terjadi di layar. ‘Sing’
punya berbagai isu menarik pada masing-masing karakter tapi setelah ia
berakhir perasaan yang tertinggal terasa too normal. Garth Jennings
kurang oke dalam menciptakan simbiosis di mana narasi dan musical dalam
berpadu dengan baik, saling membantu dan saling menguatkan satu sama
lain. Di sini mereka masing-masing seperti berdiri sendiri sehingga
ketika bagian yang mencoba menonjolkan drama itu hadir akses yang
penonton temukan untuk “tenggelam” di dalamnya tidak sebaik ketika
elemen musikal hadir.
Untung saja elemen musikal itu punya kualitas yang kuat, mampu
membawa penonton untuk ikut bergoyang bahkan bernyanyi bersama. Dari
lagu populer di era modern seperti “Anaconda”, “Stay With Me”, “Bad
Romance”, serta “Shake It Off” hingga lagu-lagu klasik seperti
Bananarama’s “Venus” serta BambolĂ©o it’s so easy to singing and swinging
with ‘Sing’. Mereka tidak hanya menyelamatkan ‘Sing’ dari lacking di
bagian narasi yang bahkan mencoba bercerita tentang society saja namun
juga pada bagian komedi yang juga tidak terasa sangat kuat. Voice cast
juga berhasil menjalankan tugas mereka dengan baik terutama pada bagian
di mana mereka harus bernyanyi. Yang menarik dari bagian ini adalah
karakter di ‘Sing’ tidak ada yang terasa special seperti Gru misalnya,
atau Agnes dan juga para Minions namun berkat suara dari para aktor dan
aktris (dan tentu saja berkat visual yang oke) mereka berhasil meraih
perhatian penonton pada berbagai usaha melucu yang mereka lakukan.
Kesuksesan terbesar yang Illumination Entertainment lakukan di ‘Sing’
adalah kini mereka punya satu lagi film animasi dengan potensi besar
untuk menjadi sebuah franchise, mendaur ulang formula yang mereka punya
dengan tetap mengandalkan berbagai stereotypes di dalam dunia animasi,
not enough deep di bagian cerita dan karakter namun dengan menggunakan
trik fast-paced kembali menyajikan sebuah hiburan yang cukup menghibur.
Sebagai film yang menggunakan kompetisi sebagai dasar cerita tidak ada
kompetisi yang luarbiasa di dalam ‘Sing’ alasan mengapa ini terasa
seperti The Voice ketimbang Idol, namun hal tersebut berhasil ditutupi
oleh musical sequences yang tampil layaknya sebuah karaoke yang mengajak
penonton untuk ikut bergoyang dan bernyanyi bersama dengan karakter
yang as usual kembali menjadi jualan utama. Quite entertaining.
link download
No comments:
Post a Comment