Setelah tampil intim dan personal dalam
film terakhirnya, Coming Home (2014), sutradara Zhang Yimou kembali
menyajikan sebuah drama aksi epik bernuansa sejarah lewat The Great
Wall. Dengan biaya produksi yang mencapai US$150 juta – yang sekaligus
menempatkan film ini menjadi film dengan biaya produksi termahal di
sepanjang sejarah industri perfilman China – Zhang jelas dapat dengan
cukup mudah meracik barisan visual bernuansa megah nan memukau yang
seringkali menjadi ciri khas film-film buatannya. Dan benar saja. The
Great Wall hadir dengan
tampilan visual yang begitu memikat – mulai dari
desain kostum yang digunakan oleh para karakternya, tata artistik yang
meyakinkan sekaligus adegan peperangan yang mampu dikemas apik dan
sekilas dapat mengingatkan penontonnya pada adegan peperangan yang
dihadirkan Peter Jackson dalam trilogi The Lord of the Rings (2001 –
2003). Namun bagaimana dengan cerita yang ditawarkan?
Dengan naskah yang digarap oleh Tony Gilroy (Rogue One: A Star Wars
Story, 2016) bersama Carlo Bernard dan Doug Miro (The Sorcerer’s
Apprentice, 2010), The Great Wall menceritakan tentang dua tentara
bayaran asal Eropa, William Garin (Matt Damon) dan Pero Tovar (Pedro
Pascal), yang ditangkap oleh pasukan tentara China pimpinan Commander
Shao (Zhang Hanyu), General Lin Mae (Jing Tian) dan Strategist Wang
(Andy Lau) ketika sedang berusaha mencari dan mencuri bubuk mesiu milik
tentara China yang begitu terkenal karena kekuatan ledakannya. Secara
tidak disengaja, William dan Pero terjebak dalam pertempuran para
tentara China di Tembok Besar melawan sekelompok monster yang mereka
sebut sebagai Taotie dan selalu menyerang penduduk China setiap enam
puluh tahun sekali. Walau awalnya merasa penangkapan tersebut dapat
membuka peluang lebih besar dalam mencari bubuk mesiu yang ia cari,
secara perlahan, William mulai memahami prinsip kehidupan dan kerjasama
yang dijalin oleh para tentara China. Dengan bantuan General Lin Mae,
William kemudian mulai membantu perlawanan tentara China dan melupakan
kepentingan dirinya sendiri.
Sayangnya, keepikan tampilan visual dan kualitas produksi The Great
Wall berbanding begitu terbalik dengan kualitas penceritaannya. The
Great Wall hadir dengan deretan konflik yang selain generik juga tidak
pernah benar-benar mampu dikelola degan baik penyampaiannya. Kelemahan
ini yang membuat, meskipun hadir dengan adegan pembuka yang cukup
memukau, The Great Wall kemudian terasa datar dan membosankan pada
banyak adegan kisahnya. Selain sama sekali tidak menawarkan sesuatu yang
baru maupun menarik, pengisahan The Great Wall juga terasa begitu hampa
dalam pengembangan karakter-karakter yang dihadirkan di dalamnya.
Karakter sentral yang diperankan Damon memang mendapatkan porsi
penceritaan yang paling besar dibandingkan dengan karakter-karakter
lain. Meskipun begitu, karakter tersebut tampil dengan penggambaran yang
begitu datar. Karakter William Garin bahkan terasa sebagai pengulangan
dari karakter John Miller yang diperankan Christian Bale dalam film
Zhang sebelumnya, The Flowers of War (2012) – sosok kulit putih yang
hadir di sebuah wilayah dan dikelilingi oleh sosok asing dengan tujuan
material namun akhirnya mendapatkan sebuah pengalaman moral dan
spiritual yang akhirnya mengubah pandangan diri mereka tentang
kehidupan.
Karakter-karakter lain bahkan tampil dengan karakterisasi yang lebih
mengenaskan lagi. Lihat saja empat karakter empat Commander yang
diperankan Eddie Peng, Lin Gengxin, Chen Xuedong dan Huang Xuan yang
harusnya mampu menjadi karakter penting dalam adegan perang namun nyaris
tampil hanya sebagai cameo belaka. Begitu pula dengan karakter
Strategist Wang yang diperankan Lau. Sama sekali tidak memiliki fungsi
yang optimal dalam penceritaan film. Karakter General Lin Mae jelas
adalah satu-satunya karakter selain karakter William Garin yang memiliki
porsi penceritaan yang lebih kuat. Sial, karakter tersebut harus
diperankan oleh Jing yang memiliki kekuatan penampilan akting begitu
terbatas. Pada banyak adegan yang sebenarnya cukup krusial, Jing hadir
dengan ekspresi yang begitu datar yang akhirnya membuat kehadiran
karakternya menjadi cukup mengganggu. Deretan faktor yang akhirnya
menyeret turun kualitas The Great Wall sehingga gagal tampil untuk
menjadi sebuah sajian yang lebih menantang.
klik salah satu link dibawah ini untuk mendownload
No comments:
Post a Comment