Butuh waktu dua dekade atau 22 tahun tepatnya serta dua sekuel
terlupakan sebelum akhirnya Taman Jurassic benar-benar dibuka. Ya, bagi
penonton veterannya, tentu saja euforia adaptasi novel laris milik
Michael Crichton, Jurassic Park yang dihadirkan Steven Spielberg 1993
silam masih tertanam jelas di ingatan, bagaimana Spielberg mewujudkan
segala mimpi manusia menghidupkan kembali kadal-kadal raksasa yang punah
jutaan tahun lalu ke era modern dalam sebuah keajaiban sinema yang
sangking luar biasanya, masih mampu memancarkan daya magisnya hingga
kini.
Ya, kamu bisa menyebut Jurassic Park sebagai salah satu film paling
berpengaruh dalam sejarah budaya pop modern. Meskipun punya nama dan
basis fans besar, rupanya tidak semudah itu untuk kemudian bisa
meneruskan franchise ini kembali. Terhitung sejak instalemen ketiganya,
proyek baru Jurassic Park menjadi terkatung-katung tak karuan. Rencana
untuk dirilis di tahun 2005 kemudian harus kembali bolak-balik
tersendat, naskahnya terjebak dalam “development hell” selama
bertahun-tahun.
Dan setelah melewati berbagai rintangan, termasuk di dalamnya, revisi
skrip berulang kali, Jurassic World akhirnya benar-benar datang di musim
panas tahun ini. Kamu bisa melupakan dua seri terakhirnya karena narasi
Jurassic World yang ditulis keroyokan oleh Rick JaffaAmanda SilverDerek
Connolly ini seperti tidak pernah menganggap The Lost World dan
Jurassic Park III itu pernah ada. Setting waktunya pun persis sama
dengan jarak seri pertama dengan jilid ke empatnya ini. 22 tahun
dibutuhkan untuk membangun kembali mimpi basah miliyuner John Hammond
yang sempat kandas pasca insiden yang terjadi di film pertamanya.
Tetapi kini di bawah pemilik baru Simon Masrani (Irrfan Khan)
benar-benar berhasil disulap menjadi taman safari raksasa modern, bahkan
melebihi apa yang pernah diimpikan Hammond. Setiap tahun pengunjung
membeludak mendatangi pulau Isla Nublar demi menyaksikan atraksi luar
biasa para mahluk prasejarah, termasuk di dalamnya ada pasangan
kakak-adik, Zach (Nick Robinson) dam Gray (Ty Simpkins) yang diundang
oleh bibinya, Claire Dearing (Bryce Dallas Howard) yang kebetulan juga
adalah kepala operasional Taman Jurassic World.
Masalah besar kemudian muncul ketika Claire dan bosnya terlalu percaya
diri bersiap memperkenalkan jagoan baru Jurassic World; Indominus rex,
dinosaurus ciptaan laboratorium tanpa pernah tahu persis apa yang bisa
dilakukan mahluk hybird itu yang ternyata belakangan sangat berbahaya,
meskipun sebelumnya mereka sudah diperingatkan oleh Owen Grady (Chris
Pratt), sang pawang Velociraptors.
Kalau mau jujur, formula yang ditawarkan Jurassic World sebenarnya tidak
pernah jauh-jauh dari apa yang dilakukan Spielberg 22 tahun lalu dalam
Jurassic Park. Di dalamnya masih d tentu saja masih ada banyak
Dinosaurus, lalu ada usaha manusia-manusia lancang menyalahi kodrat
sehingga berujung malapeteka, plus tidak ketinggalan dukungan CGI yang
pastinya semakin canggih saja mengingat budget-nya yang WAH! Masalahnya
yang tidak dipunyai Jurassic World adalah efek kejut.
Tidak ada lagi inovasi spesial efek yang sanggup membelakan mata
penontonnya seperti yang tersaji dua dekade lalu ketika audiensnya
dibuat terpukau menyaksikan bagaimana kualitas efeknya mampu
menghidupkan para kadal rakasasa itu dengan sangat menyakinkan. Kini
membuat sosok Tyranosaurus Rex dan kawan-kawan terbilang tidak sulit,
bahkan kanal-kanal televisi edukasi macam National Geographic atau
Discovery Channel mampu menghadirkan monster-monster prasejarah itu
dengan kualitas yang tidak sampai jauh berbeda.
Lantas apa yang kemudian ditawarkan Jurassic World? Ia bahkan hanya
ditangani oleh sutradara sekaliber Colin Trevorrow yang terakhir
menggarap sci-fi indie Safety Not Guaranteed. Ya, di dalamnya kita
memang akan menemukan spesies baru dino yang lebih ganas, lebih kuat,
lebih cerdas dan memiliki lebih banyak gigi dari T-rex bernama konyol;
Indominus rex. Indominus rex pula lah yang kemudian menjadi alasan
kenapa naskah dangkal Jurassic World masih bisa berjalan.
Ada petualangan mendebarkan, khususnya di paruh ketiga dan momen
puncaknya ketika karakter-karkater utamanya berusaha bertahan hidup dari
serangan Indominus rex yang mengerikan, tentu saja semuanya itu
dibungkus bersama adegan-adegan aksi dan kejar-kejaran seru nan
mendebarkan dalam balutan CGI yang keren dan visual megah khas film
musim panas yang mahal, plus tambahan gimmick efek 3D yang sayang tidak
bekerja terlalu maksimal, sama tidak maksimalnya dengan pengembangan
karkater yang terkesan apa adanya.
Padahal ia punya nama-nama besar di jajaran cast-nya macam idola baru
Hollywood, Chris Pratt, Bryce Dallas Howard, Vincent D’Onofrio sampai
Irrfan Khan. Tetapi sebenarnya mengapa Jurassic World bisa bekerja
dengan baik terutama buat penonton veterannya adalah ketika Trevorrow
memasukan banyak homage dan segala penghormatan buat seri pertamanya.
Bagi siapapun yang pernah terjebak dalam hingar-bingar Jurassic Park dua
dekade silam, Jurassic World sedikit banyak akan memberikanmu sebuah
nostalgia manis. Dari penampakan sekilas Mr. DNA, scoring memorable
milik John Williams yang masih beberapa kali dikumandangkan oleh Michael
Giacchino, dino-dino lama sampai kemunculan beberapa momen de javu yang
membawa penontonnya kembali terngiang apa yang pernah mereka lihat dan
rasakan 22 tahun lampau. Ya, segala tribut menyenangkan itu mampu
diselipkan Trevorrow guna sedikit banya menambal banyak kekurangan dalam
penceritaan dan karakterisasinya yang sedikit kacau.
link download
link 1
link 2
link 3
sub indonesia
A-ads
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
komen ah
-
Free Download & streaming movie at djimovie Gratis nonton film di djimovie Djimovie nonton dan download fil gratis.
-
Nonton Film Thunderbolts* (2025) Full Movie Streaming Subtitle Indonesia Sinopsis – Tim antihero yang tidak konvensional harus memulai mi...
No comments:
Post a Comment