Lupakan Haunted Mansion yang mengecewakan itu, atau mungkin Tower Terror
dan The Country Bears, jika ada wahana populer Disneyland yang layak
dibanggakan ketika diterjemahkan ke layar lebar sejauh ini mungkin hanya
franchise Pirates of The Carribbean yang seri-seri filmnya seperti akan
terus bertambah di masa depan. Tapi hal itu mungkin saja berubah ketika
Tomorrowland datang. Ya, sama seperti koleganya di atas, Tomorrowland
adalah sebuah sajian petualangan fiksi ilmiah yang diadaptasi dari salah
satu permainan populer dari taman bermain paling tersohor di dunia itu.
Masalahnya, tidak pernah mudah membuat sebuah film dari sesuatu yang
tidak memiliki cerita. Tetapi tenang, meskipun sumber aslinya hanya
berbentuk wahana fisik, Tomorrowland Disney bisa dibilang punya konsep
paling ambisius dibanding dibanding kedua koleganya itu, apalagi melihat
nama-nama besar di balik layar macam sutradara Mission: Impossible – Ghost Protocol, Brad Bird yang juga turut menuliskan naskahnya bersama co-writer Damon Lindelof (Prometheus, Star Trek Into Darkness)
“When I was a kid, the future was different” Ucap George Clooney
berwujud Frank Walker di awal film ketika ia memberikan sedikit
pengantar tentang apa yang sedang terjadi, sementara suara perempuan di
belakangnya kerap kali menganggunya.
Adegan kemudian melompat ke 45 tahun ke belakang di mana Frank Walker
kecil (Thomas Robinson) tengah bersemangat mendafatarkan jet pack dari
penyedot debu buatannya untuk ikut kontes di ajang pameran teknologi
dunia yang diselengarakan di Disneyland. Di sini, Frank bertemu dengan
gadis kecil misterius beraksen Inggris, Athena (Raffey Cassidy) yang
akan merubah hidupnya.
Kembali ke masa kini, ada Casey (Britt Robertson) putri dari teknisi
NASA di Texas yang tengah sibuk melakukan sabotase kepada alat-alat
berat yang hendak menghancurkan mimpinya. Usahanya mungkin terasa
sia-sia sampai ia mendapatkan sebuah pin berlogo huruf “T” ajaib di mana
ketika disentuh mampu membawanya ke sebuah tempat asing di masa depan
yang nantinya mempertemukannya dengan Frank Walker tua (George Clooney).
Usaha Brad Bird untuk tetap menjaga kesegaran premisnya patut diacungi
jempol. Tidak peduli seberapa hebatnya trailer Tomorroland memukaumu
bersama gambar-gambar futuristiknya yang luar biasa serta konsep
teleportasi dan perjalanan waktu menakjubkan, ia tidak pernah
benar-benar memberitahumu tentang apa yang sebenarnya terjadi. Plot
misterinya dibangun dengan baik sejak narasi yang dibawakan Clooney
membuka film. Ada penampakan jam digital berjalan mundur yang menjadi
awal dari rentetan pertanyaan demi pertanyaan baru. Siapa Athena? Apa
sebenarnya dunia yang dilihat Frank dan Casey?
Dari ide sci-fi yang sederhana tentang perjalanan waktu dan teleportasi
di permulaan seperti yang bisa kamu lihat di traliernya, perlahaan
Tomorrowland menjadi terjal dan rumit ketika ia mulai menyenggol sesuatu
yang lebih besar, sesuatu yang menyinggung tentang nasib bumi dan
manusia di masa depan serta sebuah konsep optimistik tentang penciptaan
teknologi dan dunia utopia seperti filosfi Disney itu sendiri.
Tetapi desain fiksi ilmiah dengan high concept macam ini sepertinya
bukanlah ‘makanan’ kesukaan Brad Bird yang bisa liat di deretan
filmografinya macam The Incredibles dan Ghost Protocol lebih banyak
menyajikan sesuatu yang to the point dengan kandungan aksi yang seru dan
keren ketimbang bermain-main dengan filosofi besar dan njelimet macam
ini. Hasilnya, narasi Tomorrowland terkesan preachy dalam menyampaikan
pesan-pesannya, Brad Bird seperti tidak mampu mengolah ide besar yang
dimilikinya menjadi sebuah penceritaan yang mulus meskipun sebenarnya ia
sudah punya dasar cerita yang kuat dengan banyak potensi-potensi yang
bagus.
Terkadang ia begitu mudah dimengerti namun terkadang ia terasa susah
dicerna, apalagi buat penonton muda yang tidak memahami konsepnya.
Beruntung garapan teknisnya yang luar biasa memanjakan mata mampu
sedikit banyak menambal kekurangan di penceritaannya yang setengah
matang itu. Bird memang dikenal piawai menghadirkan sekuens aksi yang
memukau, tidak terkecuali di sini. Didukung dengan CGI mahal, Bird
bersama timnya berhasil menciptakan Tomorrowland dunianya sendiri, jauh
lebih besar dari wahana permaiannya sendiri.
Pace-nya yang sedikit tidak konsisten mungkin membuat beberapa bagiannya
terkesan terseok-seok dan membosankan, meskipun secara keseluruhan
tidak sampai menganggu keasikan menonton. Desain berkonsep futurstik
dengan kombinasi gaya retro menghadirkan kesan mewah sekaligus unik.
Robot pembunuh besar, parade sinar-sinar laser mematikan dan teleportasi
waktu yang keren memeriahkan setiap momen aksinya yang mendebarkan.
Belum lagi saya menyebut penampilan menawan dari Britt Robertson yang
enerjik dan Raffey Cassidy yang memesona sebagai Athena yang misterius,
keduanya sedikit banyak sudah mampu menolong performa kedodoran Clooney.
link download
link 1
link 2
link 3
sub indonesia
A-ads
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
komen ah
-
Free Download & streaming movie at djimovie Gratis nonton film di djimovie Djimovie nonton dan download fil gratis.
-
Nonton Film Thunderbolts* (2025) Full Movie Streaming Subtitle Indonesia Sinopsis – Tim antihero yang tidak konvensional harus memulai mi...
No comments:
Post a Comment